Selasa, 11 Oktober 2011

Sabtu, 27 November 2010

Hasil PLPG

10026318020043 | Fajar Sidik, S.pd.i | MTs GUPPI | Kota Cirebon | LULUS
10021818020251 | Bakhtiar Hasanudin | MTsN Losarang | Kab. Indramayu | LULUS
10021818020152 | Eko Setiantoro | MTs Al-Mukhlasun Kandanghaur | Kab. Indramayu | Mengulang Ujian Praktik
10021818020147 | Nanang Suherman | MTs Darun Nahwi | Kab. Indramayu | LULUS
10021818020137 | M. Robifais | MTs Al-Ma'arif Karangampel | Kab. Indramayu | LULUS
10021818020149 | Dedeh Widianingsih | MTs Nurul Hikmah Gantar | Kab. Indramayu | LULUS
10026318020043 | Fajar Sidik, S.pd.i | MTs GUPPI | Kota Cirebon | LULUS
10026015620030 | Dewi Indrawati, S.pd | MTs Asy Syarifiyyah | Kota Bandung | LULUS
10026018020023 | Arifin Rachman, S.pd | MTs Asy Syarifiyyah | Kota Bandung | LULUS
10026018020035 | Hasan Nurdin, S.pd | MTs Asy Syarifiyyah | Kota Bandung | LULUS
10026018020024 | Aden Hadia Mahmud, S.pd.i | MTs Attazhimiyah | Kota Bandung | LULUS
10026018020047 | Agus Suparmin, S.pd | MTs Muhajirin | Kota Bandung | LULUS
10026018020025 | Dudi Ferdiyana Setiawan, S.pd | MTs Al Amanah | Kota Bandung | LULUS
10026018020049 | Risti Maspuhatin, Shi | MTs. Multajam | Kota Bandung | LULUS
10026018020050 | Imay Sri Wahyuni Alifyati | MTs Nurul Iman | Kota Bandung | LULUS

Selasa, 06 Juli 2010

Pengangkatan Guru Honorer 2010 - 2013

Berita gembira bagi guru honorer akan ada rencana pengangkatan secara besar-besaran dan bertahap sampai tahun 2013, maksimal akan diangkat setiap tahun sebanyak 70 ribu guru. Berdasarkan data base yang ada di Direktorat tercatat ada 91 ribu guru honorer yang memiliki NUPTK dari 200 ribu calon guru. Bagi guru honorer yang telah bertugas sejak tanggal 1 Januari 2005 sebanyak 58 ribu guru, akan diangkat secara otomatis tanpa tes pada bulan November - Desember 2010 dan Januari 2011. Walaupun usia CPNS honorer sudah mencapai usia 50 tahun juga akan diangkat, tetapi tidak mendapatkan pensiun. Tetapi bagi mereka yang tidak memiliki data base (NUPTK) dan tidak lulus seleksi/tidak memenuhi syarat menjadi tanggung jawab kebijakan Pemerintah Daerah setempat dalam pengangkatannya dengan catatan honor/gaji yang mereka terima harus diatas UMR. Selanjutnya untuk tahap persiapan Direktorat Profesi akan mendata ulang guru honorer ke Dinas Pendidikan Kab./Kota pada bulan Juli-Sepetember 2010 melalui Verifikasi Data oleh Tim BPS ke Dinas Masing-masing. Diharapkan dengan pengangkatan guru honorer menjadi PNS pada bulan maret 2012 dapat memenuhi/mengganti guru yang sudah pensiun, diperkirakan pada tahun 2010 yang pensiun ada 70 ribu guru dan tahun 2011 ada 30 ribu dan seterusnya sehingga semua tuntas pada tahun 2013.

Untuk sekolah negeri tidak boleh lagi ada guru honorer, maksimal sampai dengan tahun 2013 atau 3 tahun ke depan. Sedangkan bagi guru honorer di sekolah swasta harus sudah diangkat menjadi Guru Tetap Yayasan dan diinpassing setara PNS dengan ketentuan gaji di atas UMR berdasarkan kebijakan yayasan dan kuota untuk inpassing guru swasta hanya 25%.

Sumber : Resume Kajian Materi WORKSHOP I & II HOTEL MILENIUM DAN ASTON MARINA JAKARTA tentang UJI KETERBACAAN SISTEM PENILAIAN KINERJA GURU DAN PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU SERTA UJI KETERBACAAN SISTEM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DAN SISTEM PENGEMBANGAN KARIR GURU. Yang diselenggarakan pada hari Selasa, 16-19 Juni 2010 dan Rabu, 24-26 Juni 2010.

informasi lebih lanjut coba kunjungi :,

Rabu, 21 April 2010

Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing


Oleh Hasan Nurdin, S.Pd*


Latar Belakang
Penulisan artikel ini terinsfirasi ketika penulis diminta untuk menjadi guru pengawas 2 pada kegiatan belajar mengajar di suatu kelas VII SMP Negeri 29 Bandung oleh seorang guru model sodari Ai Siti Aisyah, S.P. dan sodari Sri Lindawati yang sedang melakukan penelitian Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk pembuatan Penelitian Tesis.

Penulis merasa perlu menyampaikan kepada rekan-rekan sejawat khususnya guru mata pelajaran Matematika pada kegiatan MGMP atau guru mata pelajaran lainya pada suatu kegiatan tertentu.

Dalam hal ini yang menarik bagi penulis yaitu kata “terbimbing”, sehingga terdorong untuk mencari terlebih dahulu pengertian kata “inkuiri”, tingkatan inquiri, langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri, dan sasaran pembelajaran inkuiri.



1. Pengertian inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003). Inkuiri sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannnya dalam kehidupan sehari-hari (Hebrank, 2000; Budnitz, 2003; Chiapetta & Adams, 2004).
Secara umum, inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya. (Depdikbud, 1997; NRC, 2000). Sebagai strategi pembelajaran, inkuiri dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain sehingga dapat membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa.
2. Tingkatan inkuiri
Ada tiga tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya dan intensistas keterlibatan siswa, yaitu:

a. Inkuiri tingkat pertama
Inkuiri tingkat pertama merupakan kegiatan inkuiri di mana masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di bawah bimbingan yang intensif dari guru. Inkuiri tipe ini, tergolong kategori inkuiri terbimbing ( guided Inquiry ) menurut kriteria Bonnstetter, (2000); Marten-Hansen, (2002), dan Oliver-Hoyo, et al (2004). Sedangkan Orlich, et al (1998) menyebutnya sebagai pembelajaran penemuan (discovery learning) karena siswa dibimbing secara hati-hati untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapkan kepadanya.
Dalam inkuiri terbimbing kegiatan belajar harus dikelola dengan baik oleh guru dan luaran pembelajaran sudah dapat diprediksikan sejak awal. Inkuiri jenis ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasar dalam bidang ilmu tertentu. Orlich, et al (1998) menyatakan ada beberapa karakteristik dari inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu: (1) siswa mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi, (2) sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau obyek kemudian menyusun generalisasi yang sesuai, (3) guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas, (4) tiap-tiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas, (5) kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran, (6) biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari siswa, (7) guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam kelas.
b. Inkuiri Bebas
Inkuiri tingkat kedua dan ketiga menurut Callahan et al , (1992) dan Bonnstetter, (2000) dapat dikategorikan sebagai inkuiri bebas (unguided Inquiry) menurut definisi Orlich, et al (1998). Dalam inkuiri bebas, siswa difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi masalah dan merancang proses penyelidikan. Siswa dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan merancang cara untuk menguji gagasan tersebut. Untuk itu siswa diberi motivasi untuk melatih keterampilan berpikir kritis seperti mencari informasi, menganalisis argumen dan data, membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya untuk memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data. Guru berperan dalam mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentatif yang menjadikan kegiatan belajar lebih menyerupai kegiatan penelitian seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Beberapa karakteristik yang menandai kegiatan inkuiri bebas ialah: (1) siswa mengembangkan kemampuannya dalam melakukan observasi khusus untuk membuat inferensi, (2) sasaran belajar adalah proses pengamatan kejadian, obyek dan data yang kemudian mengarahkan pada perangkat generalisasi yang sesuai, (3) guru hanya mengontrol ketersediaan materi dan menyarankan materi inisiasi, (4) dari materi yang tersedia siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa bimbingan guru, (5) ketersediaan materi di dalam kelas menjadi penting agar kelas dapat berfungsi sebagai laboratorium, (6) kebermaknaan didapatkan oleh siswa melalui observasi dan inferensi serta melalui interaksi dengan siswa lain, (7) guru tidak membatasi generalisasi yang dibuat oleh siswa, dan (8) guru mendorong siswa untuk mengkomunikasikan generalisasi yang dibuat sehingga dapat bermanfaat bagi semua siswa dalam kelas.
3. Langkah-langkah pembelajaran dalam inkuiri
Langkah pembelajaran inkuri, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
1. Observasi atau pengamatan terhadap berbagai konsep dalam matematika
2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi
3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban
4. Mengumpulkan data yang terkait dengan pertanyaan yang diajukan
5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data.

4. Sasaran Pembelajaran inkuiri
Sasaran pembelajaran yang dapat dicapai dengan penerapan inkuiri adalah:

a. Sasaran kognitif

1. Memahami bidang khusus dari materi pelajaran
2. Mengembangkan keterampilan proses sains
3. Mengembangkan kemampuan bertanya, memecahkan masalah dan melakukan
penelitian
4. Menerapkan pengetahuan dalam situasi baru yang berbeda.
5. Mengevaluasi dan mensintesis informasi, ide dan masalah baru
6. Memperkuat keterampilan berpikir kritis

b. Sasaran afektif

1. Mengembangkan minat terhadap pelajaran dan bidang ilmu
2. Memperoleh apresiasi untuk pertimbangan moral dan etika yang relevan dengan
bidang ilmu tertentu.
3. Meningkatkan intelektual dan integritas
4. Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi pengetahuan.

Persepsi

Setelah melakukan pengawasan tersebut penulis berasumsi bahwa Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing, guru membimbing siswa untuk memahami konsep dalam Matematika secara mendasar dengan cara mensetting pembelajaran secara khusus dengan persiapan yang matang. Seperti misalnya ketika memahami konsep materi segi tiga, guru menyediakan dua alat peraga sederhana yang membedakan antara segi tiga dan bidang segi tiga. Penulis mencoba mengingat kembali ketika melakukan kegiatan belajar menganjar pada materi ajar tentang lingkaran yaitu dalam memahami konsep materi lingkaran pernah menggunakan tiga alat peraga dalam kehidupan sehari-hari yaitu gelang, uang koin, dan bola tenis. Selain itu juga guru membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disusun secara khusus dengan pendekatan inkuiri terbimbing.

Kesimpulan

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing termasuk pada tingkatan inkuiri pertama yaitu kegiatan inkuiri di mana masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di bawah bimbingan yang intensif dari guru.
Selanjutnya penulis merasa terdorong untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada masa mendatang. Insya Allah.



DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Puslitbang Debdiknas.
Hendrikus, Dori Wuwur. RETORIKA (Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, Bernegosiasi). Jakarta: Kanisius.
Joyce, B Weil dan Shower B. 2000. Models of Teaching Fourth Edition Massa Chusettes: Allyn and Bacon Publising Company.
Navis. 2005. Robohnya Surau Kami. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Bandung: Rineka Cipta
Tukan, P. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Yudistira.
Tim Penyusun. 2003. Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian Hasil Belajar BerbasisKompetensi Siswa SMP. Jakarta: Depdikbud.
http://gurupemula.co.cc/model-pembelajaran-inkuiri/

Kamis, 13 Agustus 2009

KHASIAT MADU

24-12-2007 16:20:39 WIB Oleh : Arief Budi Setyawan

Dalam madu terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Petunjuk ilmiah ini sebenarnya telah 15 abad yang lalu Allah SWT kisahkan dalam Al-Quran, surat An Nahl ayat 68-69.

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah; “ buatlah sarang-sarang di bukit-bukit dan ditempat-tempat yang dibuat manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)”. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda bagi orang yang memikirkan”

Madu mengandung glukosa (dekstrosa) dan fruktosa (levulosa) dalam jumlah yang tinggi. Menurut Winarno (1982), kadar dekstrosa dan levulosa yang tinggi mudah diserap oleh usus bersama zat-zat organic lain, sehingga dapat bertindak sebagai stimulant bagi pencernaan dan memperbaiki nafsu makan. Selain itu, madu juga memiliki sifat antimkiroba. Berdasarkan hasil peneliti Komara (2002), madu memiliki aktivitas senyawa antibakteri terutama pada baktero Gram (+), yakni bakteri S, Aureus, B. cereus

Sejak dahulu madu sudah banyak diginakan oleh para ahli kedokteran untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Penyakit-penyakit yang berhasil disembuhkan antara lain : luka (pasca pembedahan, dibuktikan oleh ahli bedah Rusia Y. Krintsky), Penyakit saluran pernapasan bagian atas, flu, penyakit paru (TBC pulmonary), penyakit jantung (Avicena” bapak kedokteran” berpendapat bahwa madu adalah obat penyakit jantung yang manjur), penyakit perut dan usus, penyakit hati, penyakit syaraf dan penyakit kulit. Menutu Winarno (1982), berabad-abad lamanya madu telah digunakan untuk pengobatan penyakit jantung. Otot jantung bekerja tanpa istirahat Karen aitu memerlukan desktrosa sebagai sumber energi untuk menggantikan energi yang hilang .


Madu memiliki komponen kimia yang memiliki efek koligemik yakni asetilkolin. Asetilkolin berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan mengurango tekanan darah. Gula yang terdapat dalam madu akan terserap langsung oleh darah sehingga menghasilkan energi secara cepat bila dibandingkan dengan gula biasa.

Disamping kandungan gulanya yang tinggi (fruktosa 41,0 %; glukosa 35 %; sukrosa 1,9 %) madu juga mengandung komponen lain seperti tepung sari dan berbagai enzim pencernaan. Disamping itu madu juga mengandung berbagai vitamin
seperti vitamin A, B1, B2, mineral seperti kalsium, natrium, kalium, magnesium, besi, juga garam iodine bahkan radium. Selain itu madu juga mengandung antibiotik dan berbagai asam organic seperti asam malat, tartarat, sitrat, laklat, dan oksalat. Karena itu madu sangat tinggi sekali khasiatnya.

Hypocrates, ahli ilmu fisika membiasakan membiasakan diri makan madu secara teratur yang menyebabkan dia dapat mencapai usia 107 tahun, demikian juga halnya Aris Totoles, bapak dari “Natural Science” beranggapan bahwa madu memiliki sifat yang unik yang dapat meningkatkan kesehatan manusia dan memperpanjang usia, dalam arti dalam usia tua masih mempunyai stamina yang kuat dan gangguan penyakit sangat jarang dijumpai. Demikian juga Ibn sina (Avicenna), ilmuwan yang tersohor itu menganjurkan kita mengkonsumsi madu, karena dapat menjaga kekuatan sehingga masih mampu bekerja pada usia tua (senja). Dia juga menganjurkan agar manusia yang telah berusia 45 tahun sebaiknya mengkonsumsi madu secara teratur.

Madu mempunyai potensi sebagai basa karena itu ia dapat berfungsi sebagai desinfeksi terhadap rongga mulut. Nenek moyang kita sering menganjurkan penggunaan 10-15 persen larutan madu dalam air untuk kumur-kumur bagi orang yang selaput mulutnya sedang radang.

Pemberian madu pada anak-anak dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Sebagai perbandingan, anak yang tidak diberi madu kandungan hemoglobinnya hanya naik sampai 4 persen selama 40 hari. Sedangkan yang mengkonsumsi madu disamping makan normal, kandungan hemoglobinnya naik 23 persen pada waktu yang sama.

Madu sangat baik sekali bagi bayi terutama madu randu (kapuk), apabila dicampur dengan susu. Hal ini karena madu mengandung cukup banyak besi sedang susu ibu atau susu sapi mengandung sedikit saja. Madu dengan kadar gula dan levulosa yang tinggi sangat mudah diserap oleh usus bersama dengan zat-zat organic lain, dengan demikian dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan dan memperbaiki nafsu makan.

Peranan madu bagi pertumbuhan anak kecil sangat penting karena di dalam madu terdapat asam folat, yaitu suatu asam yang banyak pengaruhnya terhadap mahluk yang sedang tumbuh, karena dapat memperbaiki susunan darah , jumlah erytrosit meningkat, demikian juga kandungan hemoglobin.

Semakin tinggi tingkat teknologi suatu negara, semakin tinggi kesadaran akan arti madu dalam menu masyarakat sehari-hari. Mereka semakin mendambakan lebih banyak mengkonsumsi “natural foods”. Madu buan saja termasuk kategori “natural foods”, tetapi juga dalam “natural health foods”.

Dari berbagai negara yang paling gemar mengkonsumsi madu adalah masyarakat Jerman Barat dan Swiss. Dua negara tersebut negara paling rewel terhadap persyaratan keamanan makanan bagi rakyatnya. Mereka rata-rata mengkonsumsi madu 800 gram 1,4 kg/orang/tahun. Amerika Serikat dan Inggris termasuk lebih rendah konsumsi madunya, yaitu berturut-turut rata-rata 400 – 500 gram dan 250 – 350 gram/orang/tahun.

Berbagai jenis enzim terdapat dalam madu, diantaranya adalah diastase, invertase, katalase, peroksidase dan lipase. Madu adalah jenis makanan alami yang paling tinggi kadar enzimnya. Enzim-enzim katalase berperan memecahkan peroksida, suatu ransum limbah metabolisme (radikal bebas) yang mempercepat proses ketuaan.


Berbeda dengan gula biasa yang terdapat dalam permen atau gula yang dapat merusak gigi (carries) yang diakibatkan oleh tumbuhnya bakteri pembusuk yang disebut bakteri asam laktat, madu mengandung antibiotika. Meskipun pH-nya rendah, tetapi karena kandungan mineralnya tinggi mempunyai potensi bersifat basa, dan karenanya dapat berfungsi sebagai desinfeksi terhadap rongga mulut. Nenek moyang kita sering menganjurkan berkumur madu encer (± 15%) untuk menyembuhkan radang rongga mulut.

Dari hasil berbagai penelitian menyatakan bahwa daya antibakteri madu tidak ada sangkut pautnya dengan kadar gula tinggi maupun rendahnya kadar air, tetapi oleh adanya suatu senyawa sejenis lysozyme yang memiliki daya antibakteri. Senyawa tersebut lebih popular dengan nama ‘inhibine’. Bakteri gram negatif lebih peka terhadap ‘inhibine’ daripada gram positif. Inhibine sangat peka terhadap panas. Pada suhu 600C keaktifan inhibine dalam madu hilang hanya dalam waktu 15 menit.

Kamis, 04 Juni 2009

Jumat, 31 Oktober 2008

Judul : Pemimpin Sejati
Album : Antara 2 Cinta
Munsyid : The Zikr
http://liriknasyid.com

Pilihlah pemimpin yang takutkan Allah
Yang minta dibantu menegak kebanaran
Yang minta ditegur kalau ia bersalah
Yang tidak menyebut apa jua jasanya
Yang tidak banyak membuat janji manis

Biasanya seorang pemimpin itu
Ia mempunyai ilmu yang sederhana
Jiwanya kental dan juga gigih
Dapat pengalaman dari hidup
Kalau kita nak tahu
Pemimpin yang sejati ia tak berjawatan pun masih dihormati
Oleh semua pengikutnya

Biasanya pemimpin yang sejati itu
Ia tersendiri ada panduan yang diberi
Ada karisma semulajadi
Mendidik pengikut hingga taat setia
Tidak berbelah bagi